Hari ini Jumat, 5 November 2010, Tuhan mencoba berbagi kesedihan dari Merapi tidak cuma lewat berita di media cetak, televisi, maupun internet. Pagi ini benar-benar ada kiriman "paket" berupa abu yang berasal dari Merapi yang menyebar ke hampir sebagian besar wilayah kota Bandung.
Berita paling awal datang dari seorang teman yang tinggal di daerah Tubagus Ismail. Kabar yang dia sebarkan lewat Twitter dan Blackberry Messenger tersebut adalah tentang adanya semacam debu tebal berwarna putih di semua kendaraan yang sedang parkir di tempat dia tinggal. Dia percaya abu tersebut berasal dari Merapi. Awalnya saya nggak percaya sampai akhirnya dia mengirimkan foto-foto abu diatas permukaan kendaraan tersebut dan membuktikannya sendiri lewat pemandangan yang sama terjadi pada sebagian mobil-mobil yang melewati jalanan kota Bandung.
Kepanikan berlanjut setelah diterimanya pesan singkat berupa info detail tentang abu Merapi yang merupakan suatu zat berbahaya jika terserap ke dalam tubuh manusia. Zat beracun itu masuk melalui udara yang kita hirup, makanan yang kita makan yang telah terkena zat tersebut, dan kontak langsung dengan mata. Alhasil yang saya lakukan adalah sebisa mungkin menghindari udara bebas, melindungi mulut dan hidung dengan tangan atau benda apapun, dan menghindari konsumsi makanan yang dijual di tempat terbuka.
Sampai tulisan ini dibuat, kabar ter-update menyiarkan bahwa abu tersebut mulai menyebar di daerah Cimahi. Semua orang di negeri ini pasti sangat khawatir terhadap apa yang akan terjadi esok hari. Semakin hari semua berita terdengar semakin buruk. Tapi mengutip sebuah kalimat populer: shits happen but the life must go on. Yang harus dilakukan adalah bersikap optimis dengan selalu meyakini bahwa Dia akan mengirim sebuah "paket" yang lebih baik di kemudian hari, sebuah "rencana" dibalik "bencana".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar